Senin, 26 Juli 2010

LEFT EVENT



UAJY FACULTY OF LAW PRESENT
7 AUGUST 2010
@ AUDITORIUM RRI

LEFT EVENT



TRIUMPH OF THE DECADE
SLACKERS 10TH ANNIVERSARY
@JOGJA NATIONAL MUSEUM
SUNDAY, AUGUST 1ST 2010
10AM-11PM
PERFORMS : SOMETHING WRONG, SERIGALA MALAM,
MORNING HORNY, MONKEY BUSSINES

ADOLF HITLER : PERUBAHAN HIDUPNYA DARI SENIMAN GAGAL MENJADI DIKTATOR KEJAM


Oleh : A. Ericho Gautama

Jika kita membahas tentang Adolf Hitler, mungkin pikiran kita langsung tertuju pada kekejamannya yang telah membasmi enam juta orang Yahudi di kamar-kamar gas atau kamp konsentrasi, dan melibatkan 30 juta rakyat Jerman untuk terjun ke neraka perang. Adolf Hitler menjadi kutukan bagi umat manusia saat itu, Dengan kesombongan dan kesuasaannya, Ia melakukan terror di seluruh dunia.

Adolf Hitler lahir pada tanggal 20 April 1889 di Brunau, yang merupakan daerah pinggiran Sungai Inn yang masih termasuk kawasan Austria. Adolf adalah anak ketiga dari perkawinan Ayahnya yang ketiga. Ayahnya adalah seorang kaum minoritas di Australia yang bekerja sebagai seorang pegawai pabean, sebuah profesi yang membuat keluarganya hidup dengan serba berkecukupan pada masa itu. Ibu Adolf bernama Klara Polz, yang memilii enam orang anak, tetapi anak-anaknya kebanyakan meinggal di usia muda. Anaknya yang masih bertahan hidup hanyalah Adolf dan adiknya

Sifatnya yang Keras Sudah Terlihat Ketika Masih Kecil
Ketika kanak-kanak Adolf menjalani hidupnya dengan penuh penderitaan. Ia adalah seorang anak yang sakit-sakitan dan pemalu. Sifatnya yang keras terlihat ketika Ia sering marah kepada siapapun yang tidak sependapat dengan dirinya. Sejak kecil sudah keliatan sifatnya yang menang sendiri dan tak mau mau menerima kritik dari orang lain.

Semasa masih kanak-kanak, Adolf Hitler paling suka bermain perang-perangan, disaat bermain dengan teman-temannya sudah tampak kepiawaiannya dalam memimpin, mengancam dan memaksa. Pada suatu hari tanpa disengaja permainannya dengan teman-temannya menimbulkn kebakaran di hutan, Adolf mengancam semua temannya untuk bungkam. Kemampuannya yang alami untuk mempengaruhi dan memaksa orang sudah terlihat pada saat berusia 14 tahun, Hitler dikaruniai bola mata yang sangat tajam dan berdaya hipnotis. Sorot matanya yang tajam membantunya memperoleh dukungan dari kawan-kawan politik dan menaklukkan musuh. Hitler juga tergolong sebagai murid yang pemalas dan tidak pandai. Di sekolah ia sering bermalas-malasan, keras kepala, dan tidak mau diatur. Adolf tidak pernah berprestasi dalam pelajaran di sekolah. Nilai-nilainya selalu buruk, satu-satunya kepandaiannya Cuma menggambar. Selain uka menggambar, Ia juga sangat hobi membaca buku. Buku yang ia senangi ialah buku-buku yang berkaitan dengan perang.
Adolf tidak pernah terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan buruk sebagaimana yang tergolong pada kenakalan remaja. Ia tidak punya masalah dengan ketergantungan alkohol, obat-obatan terlarang, dan perempuan, bahkan ia juga tidak merokok.

Sebagai Seniman yang Gagal dan Hidup Menggelandang
Setelah menyelesaikan sekolahnya, dengan berbekal kemampuan menggambar dan cita-citanya sebagai pelukis, Ia pun pergi ke Wina. Disana Ia mencoba mendaftarkan diri di Akademi Kesenian, namun Ia dinyatakan gagal dan ditolak. Namun Ia tetap bertahan di Wina walaupun tanpa kerja. Dengan uang pemberian Ibunya, Hitler mampu bertahan hidup disana walaupun tanpa kerja. Sehari-harinya hanya diisi dengan bersenang-senang dan menonton sandiwara. Orang-orang di desanya mengira dia sedang belajar di Wina.
Dengan gaya hidupnya yang tidak produktif, uang warisan ibunya semakin menipis. Hitler memutuskan untuk berpindah tempat ke tempat penginapan yang lebih murah. Ketika uangnya betul-betul habis, mulailah Hitler merasakan keksengsaraan hidup sebagai gelandangan. Sering ia bermalam di taman, atau tidur di bawah gerbang rumah orang kaya. Karena kondisi yang sangat memprihatinkan, Hitler terpakasa harus bekerja serabutan, pernah melukis postcard, membersihkan karpet, dan menjadi kondektur

Tumbuhnya Dendam
Penderitaan yang dialaminya lalu mjenumbuhkan dendam, dendam itu tertuju kepada orang-orang Yahudi, yang dianggapnya sebagai penyebab penderitannya.Masa-masa yang penuh penderitaan inilah yang telah mempertajam kepribadian Hitler sebagai seorang yang ekstrem. Ia pun mulai mempelajari ide-ide politik yang tidak masuk akal, seperti koinsep rasial tentang superioritas ras Arya dan menganggap ras Arya adalah ras paling atas dari semua ras yang ada di dunia.
Ada dua hal yang membuat Hitler menjadi seorang diktator yang kejam, yang pertama tentang konsep rasial mengenai superioritas ras Rasia dan kebenciannya yang tak tertahankan kepada bangsa Yahudi.

Membangun Nazi dan Melakukan Pembantaian
Kekalahan Jerman di Perang Dunia II mengakibatkan perekonomian di negara tersebut menjadi merosot tajam, dan kenaikan inflasi. Rakyat Jerman pun menderita kelaparan. Begitu perang usai, Hitler dengan kapasitas jabatannya sebagai pengawas kelompok-kelompok politik, Ia mulai berinteraksi dengan pertain buruh di Jerman, kemudian dikenal dengan Nationalist Socialism atau Nazi, Dalam partai Nazi, Hitler mengembangkan suasana baru yang berbau militerisme. Dibawah kepemimpinan Hitler, kaum Nazi seolah mendapatkan energi yang luar biasa untuk berkembang.
Kebijakan-kebijakan rasial mulai dijalankan di seluruh Jerman. Hitler berusaha menjaga kemurnian ras Arya dan membasmi ras-ras lain yang dianggapnya lebih rendah. Orang Yahudi yang tinggal di Jerman menjadi sasaran utama dari kebijakan Hitler. Ruang gerak orang Yahudi di Jerman dibatasi. Dari waktu ke waktu, penderitaan yang ditujukan kepada orang-orang Yahudi semakin berat. Pada tanggal 9 November 1938, sebuah anarkisme terjadi. Masa Nazi secara brutal membunuhi puluhan orang Yahudi dan membuat kerusuhan di pemukiman.
Bukannya menghukum para pembuat kerusuhan , pemerintahan Hitler justru mengkambing hitamkan orang-orang Yahudi sendiri yang dituduh memprovokasi aksi masa. Akibatnya lebih dari 30 ribu orang Yahudi dikirim ke kamar gas beracun dan dilakukan pembunuhan masal. Cara yang tidak manusiawi terjadi pada waktu itu, ketika rasa kebencian menghapuskan rasa kemanusiaan seorang pemimpin.


Berakhirnya Sebuah Kekuasaan
Dibawah kekuasaan Hitler, pasukan Jerman melakuan penaklukan-penaklukan yang begitu menakutkan seluruh bangsa lain. Wilayah pendudukan Jerman pada masa pemerintahan Nazi mencapai ukuran yang tak pernah dicapai oleh siapapun dalam sejarah.
Namun segalanya berlangsung singkat, kekalahan di tahun 1945 mengakibatkan Jerman tidak mempunyai kekuatan pada tingkat manapun. Jutaan penduduk sipil diperintah oleh musuh yang menang perang. Kepada pasukan asing, penduduk Jerman menggantungkan hidupnya. Mereka mendapatkan makanan untuk bertahan hidup dari pasukan asing.
Begitulah keadaan sebuah negeri akibat kegilaan seorang Adolf Hitler. Juga akibat kebodohan mereka yang menjadi pengikutnya secara mebabi buta, Berpuluh-puluh tahun lamanya Jerman harus berusaha bangkit akibat kegilaan Hitler.

“ Kediktatoran adalah petualangan besar yang akan runtuh dengan meminta pengorbanan dan darah “( Jenderal de Gaulle)

Sumber : the death of Adolf Hitler, Agustinus Prambudi

POTRET LAIN DI HARI ANAK NASIONAL


Oleh : A. Ericho Gautama

Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kerja keras dan semangat yang tinggi menjadi modal untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bekerja seadanya asal mampu menjadi sumber penghasilan, dengan ikhlas dilakukan mereka yang tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup seperti sekarang ini. Tidak peduli lagi dengan tanggapan orang lain apakah pekerjaan tersebut pantas dilakukan atau tidak, yang penting ada sesuap nasi untuk nanti dan hari esok.

Di zaman yang serba susah dengan kondisi perekonomian yang semakin buruk, serta bertambahnya kebutuhan hidup yang semakin hari semakin banyak, menyebabkan mereka yang masih di usia belia harus rela bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup karena tidak mungkin hanya mengandalkan penghasilan orang tua. Kondisi yang memprihatinkan jika anak-anak yang seharusnya hanya sibuk dengan urusan belajar harus dipaksa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Menjadi seorang pengamen atau anak jalanan menjadi suatu pilihan bagi anak – anak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Panasnya matahari dan dinginnya malam tak menjadi penghalang bagi anak jalanan demi terpenuhinya kebutuhan hidup.

Di padatnya aktivitas dan ramainya jalan raya kota Jogja, saya berhasil mewawancarai seorang anak jalanan yang setiap hari ngamen di lampu lalu lintas Jalan Gejayan. Anak jalanan yang berhasil kami wawancarai bernama Desi. Setiap hari sekitar jam 3 sore Desi bersama teman – temannya yang juga anak jalanan mulai berangkat dari rumah singgah menuju jalan raya untuk mengamen. Dengan berbekal sebuah gitar Ia menghampiri setiap pengguna jalan yang berhenti saat lampu merah untuk mendapatkan uang. Perasaan malu atau takut sudah tidak ada lagi dalam dirinya, yang terpenting menurut Desi dapat mencari uang untuk biaya hidup. Setiap hari Desi mampu mungumpulkan uang sebanyak lima ribu sampai sepuluh ribu rupiah. Meski jumlah uang yang diperoleh kecil, Ia merasa bersyukur karena masih bisa makan dan merasa senang bisa kumpul dengan teman- temannya yang juga bekerja menjadi anak jalanan. Meski Desi bekerja sebagai anak jalanan, Ia juga bersekolah di salah satu SMK swasta di Jogja. Sekarang dia duduk di bangku kelas dua. Ia tak pernah merasa malu dengan teman – teman sekolahnya meski bekerja sebagai anak jalanan. Menurut Desi meski kondisi ekonomi susah, ia harus tetap sekolah karena pendidikan sangatlah penting untuk bekal masa depan. Suatu kerja keras yang perlu kita contoh di zaman sekarang yang semakin hari semakin banyak orang malas dan pasrah dalam menghadapi kesulitan hidup.

Kondisi ekonomi keluarga yang sulit menjadi alasan Desi harus bekerja sebagai anak jalanan. Ia tidak mungkin hanya mengandalkan penghasilan dari kedua orang tuanya. Ayah Desi bekerja sebagai pengantar es ke warung – warung, sedangkan ibunya juga bekerja sebagai pengamen di lampu lalu lintas. Apalagi Desi masih punya dua adik yang masih kecil. Desi harus bekerja keras untuk membiayai sekolahnya dan membayar uang rumah kontrakan yang dipergunakan sebagai tempat tinggal keluarganya. Meski sebetulnya Ia sudah bosan dengan pekerjaan yang dilakukan, Ia tetap melakukan pekerjaannya sebagai anak jalanan untuk memenuhi biaya hidup. Ia memiliki harapan setelah lulus nanti Ia dapat memperbaiki kehidupan keluarganya.Ia juga memiliki harapan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan anak jalanan agar hidupnya lebih baik dan jumlah anak jalanan dapat berkurang.

Inilah contoh kecil potret seorang anak jalanan yang terus berjuang melawan getirnya hidup, apakah euphoria peringatan Hari Anak Nasional dapat Ia rasakan, berjuta-juta anak bernasib sama seperti dirinya, membanting tulang untuk sesuap nasi. Dimana para manusia yang ditunjuk sebagai para pemimpin Bangsa ini? Apakah mereka terlalu sibuk dengan Loby- Loby dan Korupsi sehingga melupakan anak-anak yang menjadi tumpuan harapan Bangsa ini.


Thank to : Desi (anak jalanan di jalan Affandi)

Minggu, 25 Juli 2010



BURGER KILL
31 Juli 2010
@ Stadion Kridosono Jogja
also perform : white shoes and the couples company

LEFT EVENT



SUPERMAN IS DEAD
31 Juli 2010
@ Alun-Alun Utara Jogja,
also perform
Captain Jack,Jeruji,Jenny,

Selasa, 13 Juli 2010

LEFT EVENT




JOGJA BREBEG#19
SOUTHERN BRUTALLITY PRESENT
01 AGUSTUS 2010
GEDUNG BAYONET TNI AD YOGYAKARTA

LEFT EVENT



TORTURE KILL VI
23 JULY 2010
START 2PM - TILL BORED
at Exs BIOSKOP PERMATA
Jln. Sultan Agung Pakualaman- YK
HTM : Rp.10.000,-
(CRANIAL INCISORED, SEPTICEMA, DAMNATION,and manymore)

Senin, 12 Juli 2010

LEFT EVENT



DISTORSOUND ON SUNDAY

AT EXS BIOSKOP PERMATA

18 JULY 2010

10.00 AM till die

LEFT EVENT



CAPTAIN JACK CONCERT
MONSTER JACKERS SEE U AGAIN ON
17 JULY 2010
at PARKING LOT MC.D SUDIRMAN JOGJA
KILLING TIME 21.00